Asri Tak Selaras

Pada suatu hari di desa Klinggin sedang dilakukan sebuah lomba keindahan antar desa wilayah tersebut. Pada desa Klinggin sendiri dalam masyarakatnya banyak yang mengoleksi tanaman hias dan juga sayur-mayur yang bisa diolah. Kemudian dengan adakannya sebuah lomba tersebut ingin mengikuti lomba.

Pak Supryanto mulai memasangkan poster lomba keindahan desa pada papan pengumuman di pos kampling. Kemudian warga mulai beramai-ramai mendekat ingin melihat pamflet pengumuman tersebut.

Warga 1 : “Wah pengumuman tentang apa bu ?”

Pak Supryanto : “ gini loh ibu-ibu jadi pihak kelurahan ingin mengadakan lomba antar desa. Jadi saya tempelkan supaya kita juga ikut berpartisi dan ibu-ibu semua tahu lomba apa yang akan kita ikuti. “

Warga 2 : “ Oh begitu pak, kita harus mempersiapkan mulai dari sekarang dong ibu-ibu dan bapak-bapak”

Pak Supryanto : “Betul pak jadi mulai sekarang kita harus berbenah supaya hasilnya juga nanti maksimal

Kemudian warga mulai beranjak pulang dan mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam membenahi rumah sekitar mereka. Beberapa hari kemudian telah disepakati bahwa akan dilakukan koordinasi lagi pada hari minggu. Pada hari minggu pagi warga mulai berkumpul di pos kampling untuk menerima koordinasi dan juga kerja bakti. Pada kegiatan kerja bakti ini rutin dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Baca Juga : Majalah Didaktik Tahun 2019

Saat warga kumpul untuk memulai kerja bakti datanglah ibu Lety yang juga menjabat sebagai ketua PKK setempat.

Bu lety : “ayo ibu-ibu bapak-bapak merapat kita mulai kegiatannya, nanti kalau sudah terik saya malas iku kegiatan ini. Makanya ayoo cepat kita mulai” (dengan wajah yang masam dan tubuh yang malas-malasan)

Pak Supryanto : “baiklah ibu-bapak kami mulai sekarang saja. Jadi pada koordinasi kita hari ini saya akan memberitahukan bahwa dalam kegiatan ini akan dibantu oleh Pak Ardian yang akan mengawasi tentang bagaimana penananm dan perawatan tumbuh“

Pak Ardian : “ Haloo ibu-bapak saya Ardian salam kenal semuanya. Saya akan membantu kalian dalam menanam dan merawat tumbuhan untuk beberapa bulan kedepan. Mohon bantuanya semuanya”

Setelah proses koordinasi masyarakat langsung terjun untuk kegiatan kerja bakti sekaligus berbenah dalam lomba yang nantinya diikuti. Serta kegiatan tersebut diawasi oleh Pak Ardian sekaligus penanggung jawab dalam tanaman. Kemudian beberapa hari sebelum penilaian dimulai dilakukan pengecekan kepada semua wilayah dalam kawasan yang akan dilakukan penilain. Namun ada hal mulai mencurigakan saat dilakukan pengecekan.

Baca Juga : Majalah Didaktik Tahun 2020

Saat melakukan proses penanaman bibit pohon blimbing pada salah satu pekarangan warga, pak Ardian menemukan hal yang aneh.

Pak Ardian : “ jadi begini pak dan bu, dalam menanam bibit blimbing harus memeperhatikan terlebih dahulu bagaimana tempat yang akan kita tanami. “

Warga : “ bagaimana pak caranya mengetahui hal tersebut ? ”

Kemudian saat menjelaskan bagaimana menanam pohom belimbing pak Ardian melihat suatu hal mencurigakan. Tak jauh dari tempat mereka menanam pohon belimbing terdapat sebuah arit yang biasanya digunakan untuk memotong rumput. Pak Ardian pun curiga karena tak jauh dari tempat mereka menanam pohon belimbing ada tempat pembibitan yang digunakan untuk penanaman pohon belimbing. Semisal mereka ingin menanam pohon belimbing disekitar jadi tidak perlu beli langsung mengambil di tempat pembibitan. Lalu pak ardian pun lari dengan sangan kencang takut terjadi apa-apa pada tempat pembibitan.

Tiba pada lokasi pembibitan keadaan disana benar sesuai dugaan pak ardian bahwa adanya sabotase pada tempat tersebut. Hampir sebagian 80% bibit belimbing dan juga tamanan lainnya seperti sayur-mayur rusak tak tersisa. Kondisinya sudah tidak bisa dijelaskan karena sangat berantakan dan hancur hanya sebagian kecil saja yang tersisa. Tak dapat dijelaskna bagaimana kondisi pak Ardian saat ini lemas dan hancur bahkan rasa kecewa dan sedih tak terbendung. Ia hanya meratapinya hasil kerja kerasnya bersama warga telah hancur tak tersisa, warga yang disana pun juga ikut syok dengan apa yang mereka lihat. 

Kemudian lewatlah Pak Jaka yang kebetulan  sedang mengecek keadaan lingkungan akan diikuti lomba nanti. Melihat kejadian tersebut juga membuat pak jaka syok karena sebelumnya ia juga mengikuti perkembangan pada daerah tersebut, seperti apa persiapannya. Lalu pak Jaka pun menghubungi staffnya untuk menyelidiki hal tersebut siapa pelaku dari berbuat  tersebut.

Sementara semuanya sibuk dalam penyelidikan ini tentang pembibitan ini ada seseorang orang yang tak dikenal tiba-tiba masuk dalam pekarangan. Tempat ini yang nantinya akan dibuat taman kecil dari beberapa tanaman hias hasil sumbangan warga yang bisa digunakan untuk kumpul-kumpul. Namun saat seseorang tak dikenal itu mau masuk, tanpa dia sadari lewatlah warga yang juga akan mengechek kondisi daerah tersebut. Melihat hal yang tidak beres membuat warga menaruh kecurigaan pada orang tersebut. Sambil mengendap-endap melihat pergerakan dari orang yang mencurigakan tersebut.

Setelah beberapa saat kemudian warga mulai menangkap basah yang akan mencuri. Karena kesal ia pun langsung menghajar sang pelaku, namun pak Supryanto datang dan melerai perkelahian tersebut dan menyuruh untuk langsung dibawa ke kantor kekelurahan terlebih dahulu supaya diproses.

Pak Supryanto : “ Pak tolong hentikan kita bawa dan selesaikan semuanya di kantor desa. Masalah ini tidak akan selesai jika digunakan dengan kekerasan. “

Di kantor desapun warga mulai bergerumun melihat siapa pelaku dari segala kerusakan ini. Masalah ini sudah sampai hampir seluruh penjuru wilayah ini karena barusan dilakukan saat ini juga. Saat pelaku sampai di kantor desa suara riuh olokan warga terdengar sangat keras.

Pak Jaka : “ Mohon tenang terlebih dahulu bapak-ibu, kami akan melakukan interograsi di dalam. Jadi diharapkan untuk tenang”

Kemudian didalam kantor terjadi interograsi antara warga yang terlibat dan staff yang juga pelaku. Melalui banyak sekali pertanyaan dan jawaban yang di ucapkan. Telah diputuskan bahwa pelaku dalam terjadinya kerusakan yang terjadi bukannlah pelaku asli yang ditangkap. Ada unsur penyuruhan didalamnya namun pelaku didalamnnya masih misteri karena pelaku masih belum mau memberitahukan siapa yang menyuruh.

Kemudian dipustuskan masalah ini akan dibawa kelajur hukum karena prosesnya masih belum menemukan titik terang. Setelah melalui proses yang panjang dan lama dengan bantuan polisi pelaku yang asli nya telah ditemukan. Bahwa pelaku aslinya tak jauh dari perkiraan yang masih ada disekitaran daerah kejadian. Pelaku tersebut merupakan seorang pengusaha yang cukup pesohor disana motif didalamnya karena adanya rasa iri dang dengki yang menjalar pada dirinya. Kemudian membuat ia melakukan segala macam cara untuk memenuhi hasrat jahat.


Keterangan : Ditulis oleh Alifia Khoirunnisa yang merupakan Mahasiswa UMM, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia

Total
0
Shares

Tinggalkan Balasan

Previous Article
Pandemi, Mahasiswa Desak Pengembalian Dana UKT

Pandemi, Mahasiswa Desak Pengembalian Dana UKT

Next Article

Perjalanan Argopuro, Tak Sekedar Mendaki Gunung